Pria Ini Berharta Rp 283M Tapi Makan di Kantin dan Pakai Baju Murah
Pria yang pernah menjadi pria terkaya di China dengan harta mencapai 283 triliun ini memiliki gaya hidup yang mengispirasi. Zong Qinghou begitu namanya merupakan pengusaha China pendiri dari Wahana Group, salah satu perusahaan minuman ringan terbesar di China.
Berdasarkan situs Forbes, Zong Qinghou pernah menjadi orang paling kaya di China pada 2012. Dan pada 2013, posisinya turun ke posisi dua daftar orang terkaya di Negeri Matahari Terbit tersebut. Meski demikian tetap kejayaannya melimpah mencapai US$ 20 juta atau sekitar Rp 283 Miliar.
Seperti dikutip dari The Extraordinary, Zong Qinghou tidak menjadi kaya dalam sekejap. Merangkak dari bawah dan mencicipi kemiskinan, Zong mencoba berbisnis menjual minuman susu dengan modal pinjaman 140 ribu yuan atau sekitar Rp 283 ribu. Bisnisnya terus berkembang berkat kerja kerasnya hingga dia memiliki perusahaan Wahana Group.
Pernah menjadi orang miskin ternyata tidak serta merta membuat Zong Qinghou berubah setelah sukses dan memiliki harga hingga triliunan rupiah. Justru yang mengejutkan darinya, salah satu pria terkaya di China ini memilih hidup sederhana. Setiap harinya dia hanya menghabiskan US$ 20.
Dalam kesehariannya, Zong Qinghou juga memakai busana-busana berwarna pucat atau basic dan memilih sneakers sebagai alas kakinya. Dalam sebuah wawancara terungkap, pria 73 tahun itu lebih suka membeli baju yang murah, meskipun uangnya melimpah.
“Orang-orang tidak bisa tahu apakah aku memakai baju berharga ribuan atau ratusan, jadi kenapa aku harus menghabiskan uangku untuk baju?” katanya.
Kesederhanaan Zong tidak hanya sampai di situ saja. Setiap harinya, pengusaha yang berada di urutan ke-35 daftar orang terkaya di dunia pada 2014 itu lebih suka makan di kantin bersama para karyawannya.
Dalam hal etos kerja, Zong Qinghou selalu mengumandangkan pada para karyawannya tentang pentingnya bekerja keras untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Menurutnya kerja keraslah yang bisa mengangkat seseorang dari kemiskinan.
“Kalau kamu memberikan uang kepada orang miskin, mereka hanya akan menghabiskannya,” begitu ucapnya.
